Minggu, 25 November 2018

RINDU AYAH DALAM SEPIH


Ayah...
Malam ini dingin tanpa hangat merengut jiwa tak bedaya. Setiap asa di penghujung rindu, linangan air mata pertanda jiwa merindukan ayah yang jauh disebrang.

Ayah...
Malam ini desiran angin masih datang dengan cara yang sama, memantik rinduh tak bedaya pada ayah, jengkal demi jengkal menelusuri jalan panjang menuju histori bersamamu hingga tak kuasa dikala larut malam menyapaku. Tak peduli seberapa banyak ku menghabiskan waktu untuk memikirkan titahmu ayah.

Ayah...
Aku hanya ingin bercengkrama bersamamu lewat perenungan yang sepih tanpa suara, mungkin saja bersuara dalam diam dan menangis dalam kebisuan adalah satu-satunya cara sahut menyahut bercerita denganmu ayah yang jauh disana.

Ayah...
Senyum bahagiamu adalah inti dari hidupku, maafkan aku jika belum memberikan senyum bahagia kepadamu ayah😔🙏

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

DIES NATALIS GMNI ke 66

REFLEKSI HARI LAHIR GMNI Kita harus berani mengoreksi diri dengan cara menghilangkan praktik-praktik yang mengkhianati prinsip Bhinneka...